السّلام عليكم

Selasa, 29 Mei 2012


Sebuah cerpen pembangun jiwa.
Hehe..
Baca sampai habis ya saudaraku seiman, seperjuangan.. :-)


Rabu mendung di kampus orange..
Namun dinginnya pagi terasa panas karena seorang dosen bernama Dalalah memberikan kritikan pedasnya tentang demo lukisan Nabi Muhammad saw.

"Sudah saatnya umat Islam melek, baca sejarah, ada gak ayat Quran atau hadits yang menjelaskan dengan eksplisit pelarangan melukis N
abi? Cuma gara-gara karikatur sampai demo besar-besaran. Alasannya karena ntar gambar Nabi disembah, atau gambar Nabi gak mirip aslinya, atau bohong atas Nabi. Apa ada kaidah menggambar itu harus mirip aslinya?? Atau mereka bilang menggambar Nabi itu menyakiti Nabi. Lha, Nabi kan sudah wafat? Gimana kita tahu kalau itu menyakiti Nabi?? Banyak umat Islam sekarang yang gak pakai otak ternyata.."

Semua mahasiswa terdiam. Mau dibantah pakai apa? Quran belum hafal, hadits cuma hafal dua buah, baca kitab ulama malas, maka diam lebih baik..
Kejadian ini segera tersebar di kampus orange. Sampai ke telinga seorang mahasiswa kreatif. "Ahh.. Ada lagi, ada lagi.." gumamnya..
Kamis lumayan cerah, ada kejadian yang membuat gerah..
Bertebaran gambar dosen dalalah, berbibir sumbing, hidungnya seperti babi, mata juling, telinga tidak simetris, gambar yang sangat tragis.
Dosen dalalah geram, rahangnya mengeras, pikirannya melayang pada mahasiswa kreatif yang membuat 2 dosen lain mengundurkan diri. Namun ia bisa mengendalikan emosi.
Bergegas, ia menuju kelas mahasiswa kreatif.
"Mana si ****b?!"
Seorang mahasiswa yang asil ngobrol menoleh, "Ya, ada apa pak?"
D: "Kamu yang melakukan ini?"sambil memperlihatkan karikatur dirinya.
M: "Hmmmm... Iya pak.. Memangnya ada apa pak?"
D: "Hebat kamu ya.. Apa saya terlihat seperti ini?!"mukanya mulai merah.
M: "Nggak lah pak. Bapak kan keren. Hehe.."
D: "Coba kasih penjelasan tentang apa yang kamu lakukan ini! Gak mirip sama sekali dengan saya! Beraninya kamu..!"
M: "Gak kenapa-napa kok pak. Saya cuma berekspresi. Bebas dong. Gak boleh dibatas-batasin. Apalagi cuma gambar kecil gini. Ya biarpun gak mirip,emangnya gambar itu harus mirip sama aslinya pak? Gak ada kaidahnya saya pikir.."
D: "Kamu lancang ya?!"
Si dosen bergegas keluar sambil ngomel, "Berani berurusan sama saya, IP kamu jadi taruhannya!"
Sang mahasiswa mengejar si dosen.
M: "Pak, kenapa bapak marah? Apa bapak berhak marah karena kebebasan berekspresi saya? Bukannya bapak bilang ekspresi seni boleh sebebas-bebasnya?"
D: "Saya berhak marah jika gambar saya sangat jauh dari kenyataan!!"
M: "Nah, bagaimana dengan gambar Nabi yang jauh dari kenyataan pak? Padahal Nabi Muhammad SAW jauh lebih tampan dari Nabi Yusuf AS! Apa Nabi gak berhak marah?! Apa itu bukan menyakiti hati Nabi?"serunya lantang.
Mahasiswa lain mulai menangkap jalan pikiran sang mahasiswa kreatif dan mulai bersorak. "Tul!! Itulah kenapa menggambar Nabi dilarang!"
"Betul!"
"Lindungi Nabi dari pelecehan!"
"AllahuAkbar!"
Muka dosen dalalah memerah, baru kali ini dia dipermalukan oleh mahasiswa bau kencur. Ia sadar mahasiswa yang dihadapinya bukan mahasiswa sembarangan. Ingin rasanya ia memukul sang mahasiswa, namun ia sadar, posisinya sebagai dosen terpandang di kampus bisa rusak. Buru-buru ia berjalan, menahan marah..
"********!! Kali ini kamu menang..! Tapi tidak lain kali..!"gumanya.

***

Mari kita sebagai Muslim, lebih memiliki proteksi yang lebih buat Nabi Muhammad saw, bukannya membiarkan pelecehan yang terjadi, atau malah mendukung.
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar