السّلام عليكم

Selasa, 29 Mei 2012

globalisasi

 
Globalization is a process and the global society that knows no boundaries. From that sense, we can conclude that globalization is; Karna no known boundaries, local or regional rules and policies of a State or GOI which can reduce the space for entry of values​​, ideas, or ideas that are considered to have become the world community needs . It can apply in all areas both in the political, economic, social, cultural, defense and others. But at this point we have only discussed the negative impact for our country alone.

Metode Belajar Ular Tangga


Metode belajar ini adalah metode belajar yang menarik bagi siswa SD kelas II yang dapat membangkitkan semangat dan minat belajar siswa, serta menambah wawasan siswa terhadap vocabulary yang belum ia ketahui atau kata- kata baru.
Langkah-langkah dari metode ini ialah:
1.     Guru menyediakan bahan permainan ular tangga yang diletakkan ditengah kelompok
2.    Siswa dibagi menjadi 4 – 5 kelompok.
3.    Kemudian seorang siswa perwakilan dari kelompok akan memainkan dadu tersebut, bila no. Yang keluar adalah 5, maka guru akan memberikan soal yang berhubungan dengan 5. Seperti: sebutkan 5 jenis hewan berkaki 2
4.    Bila salah satu kelompok berhasil menjawab maka guru akan memberikan point
5.    Apabila salah satu kelompok memainkan dadu, kemudian mendapatkan ular, maka seluruh point yang mereka dapat akan hangus
6.    Dan apabila salah satu kelompok memainkan dadu, kemudian mendapatkan tangga, maka point yang mereka dapatkan akan ditambah 2.
Dari permainan tersebut, siswa yang tidak tahu akan menjadi tahu, karena siswa tersebut mendengarkan jawaban dari teman-temannya. Dan seluruh siswa diharapkan mencatat semua pertanyaan maupun jawaban dari siswa lain.

¨*•.¸¸❤`• ... BUNGA MAWAR DI HATI KITA ... .•*´¨`*•.♥♥


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.

Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.

=====

Sahabat, kisah tadi memang sudah selesai. Tapi, ada ada satu pesan moral yang bisa kita raih didalamnya. Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Allah lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap Qalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang, ada sebagian dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Merasakan hanya kelemahan yang ada pada dirinya. Merasa hanya menjadi beban bagi orang lain. Banyak dari saudara kita yang hanya melihat sisi buruk, sehingga dalam menjalani kehidupan ini dipenuhi dengan kepesimisan seolah menolak keberadaan mereka sendiri. Saudara kita itu sering kecewa dengan dirinya dan tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari nya. Sehingga menolak untuk “menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah ada dan tak pernah memahami potensi yang dimilikinya.

Mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu.

Sahabat, jika kita bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan pada mereka akan keberadaan mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumn mawar pada hati mereka akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita, dan kembali kita bagikan pada mereka yang merasa tersisih dan tersingkir. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa. Kebahagiaan kita adalah saat kita menemukan mereka, jiwa-jiwa yang tersisih, jiwa-jiwa yang pesimis, tersenyum bahagia, seolah menemukan udara disaat mereka akan kehabisan oksigen

Selamat berkebun!!

(¯`v´¯)
`•.¸.•´`•.¸.¸¸.•*¨¨*•.¸¸❤`•.¸.¸¸.•*


~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....

Sebuah cerpen pembangun jiwa.
Hehe..
Baca sampai habis ya saudaraku seiman, seperjuangan.. :-)


Rabu mendung di kampus orange..
Namun dinginnya pagi terasa panas karena seorang dosen bernama Dalalah memberikan kritikan pedasnya tentang demo lukisan Nabi Muhammad saw.

"Sudah saatnya umat Islam melek, baca sejarah, ada gak ayat Quran atau hadits yang menjelaskan dengan eksplisit pelarangan melukis N
abi? Cuma gara-gara karikatur sampai demo besar-besaran. Alasannya karena ntar gambar Nabi disembah, atau gambar Nabi gak mirip aslinya, atau bohong atas Nabi. Apa ada kaidah menggambar itu harus mirip aslinya?? Atau mereka bilang menggambar Nabi itu menyakiti Nabi. Lha, Nabi kan sudah wafat? Gimana kita tahu kalau itu menyakiti Nabi?? Banyak umat Islam sekarang yang gak pakai otak ternyata.."

Semua mahasiswa terdiam. Mau dibantah pakai apa? Quran belum hafal, hadits cuma hafal dua buah, baca kitab ulama malas, maka diam lebih baik..
Kejadian ini segera tersebar di kampus orange. Sampai ke telinga seorang mahasiswa kreatif. "Ahh.. Ada lagi, ada lagi.." gumamnya..
Kamis lumayan cerah, ada kejadian yang membuat gerah..
Bertebaran gambar dosen dalalah, berbibir sumbing, hidungnya seperti babi, mata juling, telinga tidak simetris, gambar yang sangat tragis.
Dosen dalalah geram, rahangnya mengeras, pikirannya melayang pada mahasiswa kreatif yang membuat 2 dosen lain mengundurkan diri. Namun ia bisa mengendalikan emosi.
Bergegas, ia menuju kelas mahasiswa kreatif.
"Mana si ****b?!"
Seorang mahasiswa yang asil ngobrol menoleh, "Ya, ada apa pak?"
D: "Kamu yang melakukan ini?"sambil memperlihatkan karikatur dirinya.
M: "Hmmmm... Iya pak.. Memangnya ada apa pak?"
D: "Hebat kamu ya.. Apa saya terlihat seperti ini?!"mukanya mulai merah.
M: "Nggak lah pak. Bapak kan keren. Hehe.."
D: "Coba kasih penjelasan tentang apa yang kamu lakukan ini! Gak mirip sama sekali dengan saya! Beraninya kamu..!"
M: "Gak kenapa-napa kok pak. Saya cuma berekspresi. Bebas dong. Gak boleh dibatas-batasin. Apalagi cuma gambar kecil gini. Ya biarpun gak mirip,emangnya gambar itu harus mirip sama aslinya pak? Gak ada kaidahnya saya pikir.."
D: "Kamu lancang ya?!"
Si dosen bergegas keluar sambil ngomel, "Berani berurusan sama saya, IP kamu jadi taruhannya!"
Sang mahasiswa mengejar si dosen.
M: "Pak, kenapa bapak marah? Apa bapak berhak marah karena kebebasan berekspresi saya? Bukannya bapak bilang ekspresi seni boleh sebebas-bebasnya?"
D: "Saya berhak marah jika gambar saya sangat jauh dari kenyataan!!"
M: "Nah, bagaimana dengan gambar Nabi yang jauh dari kenyataan pak? Padahal Nabi Muhammad SAW jauh lebih tampan dari Nabi Yusuf AS! Apa Nabi gak berhak marah?! Apa itu bukan menyakiti hati Nabi?"serunya lantang.
Mahasiswa lain mulai menangkap jalan pikiran sang mahasiswa kreatif dan mulai bersorak. "Tul!! Itulah kenapa menggambar Nabi dilarang!"
"Betul!"
"Lindungi Nabi dari pelecehan!"
"AllahuAkbar!"
Muka dosen dalalah memerah, baru kali ini dia dipermalukan oleh mahasiswa bau kencur. Ia sadar mahasiswa yang dihadapinya bukan mahasiswa sembarangan. Ingin rasanya ia memukul sang mahasiswa, namun ia sadar, posisinya sebagai dosen terpandang di kampus bisa rusak. Buru-buru ia berjalan, menahan marah..
"********!! Kali ini kamu menang..! Tapi tidak lain kali..!"gumanya.

***

Mari kita sebagai Muslim, lebih memiliki proteksi yang lebih buat Nabi Muhammad saw, bukannya membiarkan pelecehan yang terjadi, atau malah mendukung.
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik.. ^_^

Jumat, 25 Mei 2012

sinopsis doraemMon

doRaEmon

Kehidupan awal Doraemon tidak begitu baik. Ia adalah sebuah robot gagal yang dilelang kepada sebuah keluarga miskin yang terlilit utang, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita. Doraemon pernah menjalani masa-masa berat: Ia hanya menjadi penjaga bayi setelah gagal melewati ujian di akademi robot, kedua telinganya hancur setelah digigit robot tikus, catnya luntur akibat ulahnya sendiri, dan masih banyak kisah sedih yang ia lalui pada tahun pertama sejak kelahirannya. Sampai suatu ketika, keluarganya mengirimkan ia kembali ke masa lalu, kira-kira 250 tahun yang lalu, zaman dimana Nobita Nobi, leluhur keluarga ini, masih hidup di Tokyo.
Misi Doraemon adalah untuk menolong Nobi Nobita (buyut dari Sewashi yang memiliki Doraemon). Nobita adalah seorang anak yang selalu mengalami nasib sial dan tak punya kemampuan apa-apa. Ia bodoh dalam pelajaran sekolah dan tidak bisa berolahraga, Nobita hanya berbakat dalam tembak-menembak,bermain karet, dan tidur; kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Inilah alasan mengapa ia gagal menjalani kehidupannya. Dan Doraemon dikirim dari masa depan untuk menjadikannya seorang pria yang sukses. Sangat ironis, sebuah robot gagal datang membantu seorang anak yang gagal. Tetapi pada kenyataannya, persahabatan kedua anak ini membuat mereka menjadi seseorang yang lebih baik.
Doraemon tiba pada tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita, misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal. Setiap kali Nobita tertimpa masalah, Doraemon akan segera membantu dengan alat-alat ajaibnya.
Kelihatannya misi Doraemon berhasil, karena ketika mereka menjelajah ke masa depan, Nobita melihat dirinya menikah dengan Shizuka, bukan dengan Jaiko. Dia juga melihat keturunannya hidup dalam kondisi yang lebih baik daripada ketika Sewashi mengirim Doraemon dulu; bahkan keturunan Nobi mampu membeli robot yang "tidak gagal", Dorami.
Diceritakan dalam manga dan anime, Doraemon dan Nobita saling bekerja sama untuk memperbaiki kehidupan mereka masing-masing. Mereka saling bekerja sama dan tolong-menolong. Banyak juga cerita yang menampilkan kisah keberanian dan kegigihan mereka untuk mempertahankan persahabatan yang sudah mereka jalin.